"Kenapa sih doa ku gag dikabulkan? katanya Allah Maha Mengabulkan? tapi apa buktinya?"
"Padahal aku dah berdoa dan berusaha, kenapa tidak dikabulkan?"
Mungkin selalu
dalam kehidupan kita sering bertanya kira kira seperti di atas, bahkan
sudah banyak orang-orang sudah tidak percaya lagi dengan doa karena
merasa apapun doa yang dia lakukan hasilnya nihil,tidak bisa menghadapi
kenyataan yang ada, sehingga jadi orang yang ingkar dan tidak percaya
dengan Allah, naudzubillah...
nah,berikut saya mencoba jelaskan kepada sobat bagaimana rahasia agar doa kita dikabulkan dengan kemungkinan lebih besar, dan tentu saja semua hasilnya kembali
kepada Allah dengan kepercayaan dan keikhlasan. Allah berfirman:
“Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do’amu.” (QS. Al-Mu’min 40:60)
Tipe terkabulnya Do'a ada dua yaitu cash dan delayed.
Pengabulan do’a ada yang cash (langsung/kontan).
Misalnya, saat tahajud kita minta jodoh yang shaleh. Ternyata, siang
harinya ada yang melamar dan besoknya menikah. Inilah do’a yang cash (kontan).
Ada juga do’a yang delayed (tertunda
/ ditangguhkan). Misalnya, hari ini kita berdo’a, tetapi dikabulkannya
baru lima tahun kemudian. Inilah do’a yang delayed (ditangguhkan).
Bahkan ada juga do’a yang pengabulannya tidak di dunia, tetapi menjadi
deposito amal shaleh kita di akhirat. Ini juga merupakan bentuk
pengabulan do’a yang delayed (ditangguhkan).
Rasulullah saw. bersabda:
“Tidak
ada seorang muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk
berdo’a, kecuali Allah akan mengabulkannya (memberikannya).
Kadang-kadang, pengabulannya dipercepat (cash) dan kadang
diperlambat/ditanggauhkan (delayed).” (HR. Ahmad dan Hakim)
Secara
manusiawi, apabila permohonan kita tidak atau belum terkabulkan, kita
merasa sumpek. Padahal, kemungkinan besar ini yang terbaik untuk kita.
Ingat, ilmu kita sangat terbatas, sementara ilmu Allah swt. Maha luas.
Hal ini dijelaskan oleh Allah:
“Bisa
saja kamu membenci sesuatu padahal hal itu baik untuk kamu, dan boleh
jadi kamu menyukai sesuatu padahal hal itu buruk bagi kamu. Dan
Allah-lah yang mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2:216)
“Bisa saja kamu membenci sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa 4:19)
Prinsip-prinsip di
atas harus dipegang teguh agar kita tidak berprasangka buruk kepada
Allah swt. dan tidak putus asa dari rahmat dan karunia-Nya.
Adapun trik agar do'a kita bisa dikabulkan adalah sebagai berikut :
1. Awali Do’a dengan Asmaul Husna.
“Allah mempunyai Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu…” (QS. Al-A’raf 7:180)
Asmaul Husna artinya nama-nama
Allah yang baik, seperti Ar-Rahman (Maha Pemurah), Al Hakiim (Maha
Bijaksana), Ar-Rahiim (Maha Penyayang), Al Kariim (Maha Dermawan), Al
‘Aliim (Maha Mengetahui), dan lain-lain.
Merujuk pada ayat
ini, ketika kita akan meminta sesuatu pada Allah swt., maka awali dengan
asmaul husna yang kita hafal, misalnya Ýa Rahmaan, Ya Rahiim, dan
lain-lain. setelah itu baru kita berdo’a.
Berapa kali Asmaul Husna yang harus kita baca pada awal do’a ?
Tidak
ada satu dalil pun yang shahih yang menjelaskan jumlahnya. Jadi, baca
saja semampu dan semau kita, sesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Namun, alangkah baiknya kalau Asmaul Husna yang kita baca itu ada
korelasi (hubungan) dengan permintaan kita, misalnya kalau minta ilmu,
awali dengan Ya ‘Aliim (WahaiYang Maha Tahu), Ya Hakiim (Wahai Yang Maha
Bijaksana). Kalau minta ampun, kita awali dengan Ya Ghafuur (Wahai Yang
Maha Pengampun), Ya Rahiim (Wahai Yang Maha Penyayang), dan lain-lain.
2. Ucapkan Kalimah Tauhid
Setelah membaca Asamul Husna, lalu kita ucapkan Kalimah Tauhid,
yaitu pernyataan yang mengekpresikan keimanan kita kepada Allah swt.
Kita nyatakan bahwa Allah swt. itu Maha Tunggal, Maha Berkuasa, tidak
ada sekutu bagi-Nya, dan lain-lain.
Adapun Kalimah Tauhid yang sebaiknya kita baca saat berdo’a adalah sebagai berikut,
[Allahumma
inni as aluka bi anni asyhadu annaka antallahu laa ilaaha illa antal
ahadu shamadul ladzi lam yalid wa lam yuulad wa lam yakun lahu kufuwan
ahad ]
“Sesungguhnya
aku memohon kepada-Mu ya Allah, dengan bersaksi bahwa sesungguhnya
Engkau adalah Allah Yang tiada Tuhan selain Engkau, Yang Maha Tunggal
dan Yang menjadi tempatku bergantung, Yang tidah beranak dan tidak
diperanakkan, serta tak ada yang menyamai-Mu seorang pun.” (H.R.Abu
Daud, Tirmizdi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim)
[Laa
ilaaha illallaahu wallaahu akbaru, Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa
syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in
qadiir, laa ilaaha illallaahu, walaa haula walaa quwwata illa billaah]
“Tiada
tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah Yang
Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan
milik-Nya pula segala puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada
Tuhan selain Allah dan tiada daya serta tak ada kekuatan selain dengan
kekuatan yang datang dari Allah.” (H.R.Thabrany)
3. Iringi do’a dengan prasangka baik.
Berdo’a
harus diiringi dengan prasangka baik kepada Allah swt. bahwa Dia akan
selalu mengabulkan do’a kita. Apabila do’a belum dikabulkan, kita harus
yakin bahwa apa yang kita pinta mungkin menurut Allah swt. kurang baik,
karena itulah Dia tidak mengabulkan permintaan kita, atau tanpa kita
sadari Allah telah menggantinya dengah yang lebih baik. Yakinlah, Allah
swt. hanya akan mengabulkan permintaan yang sekiranya akan menjadi
kebaikan untuk diri kita.
“Sesungguhnya
Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Aku akan mengikuti persangkaan
hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apabila ia berdo’a
kepada-Ku”. (H.R.Bukhari dan Muslim)
Maksudnya, kalau
kita menyangka Allah itu Maha Penyayang, maka Dia akan menyayangi kita.
Kalau kita menyangka Allah itu akan mengabulkan do’a kita, maka Dia akan
mengabulkannya selama yang kita mintakan itu akan menjadi kebaikan.
4. Berdo’a dengan hati yang mantap
Allah
akan mengabulkan do’a yang lahir dari hati yang sungguh-sungguh
(mantap), karena itu bersungguh-sungguh dan optimislah bahwa do’a kita
bakal dikabulkan-Nya.
“Wahai
manusia, jika kamu memohon kepada Allah ‘azza wa jalla, mohonlah
langsung kehadirat-Nya dengan keyakinan yang penuh bahwa do’amu akan
dikabulkan, karena Allah tidak akan mengabulkan do’a yang keluar dari
hati yang lalai.” (H.R.Ahmad)
5. Berdo’a dengan kerendahan hati dan suara lembut
Kebalikan
dari rendah hati adalah sombong. Kalau kita ingin do’a kita dikabulkan,
kikislah serta kuburlah sifat-sifat sombong atau takabur. Ketahuilah,
Allah hanya akan mengabulkan do’a orang-orang yang rendah hati.
“Berdo’alah
kepada Tuhanmu dengan berendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya
Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf,7 : 55)
Selain dengan
rendah hati, berdo’a sebaiknya dilakukan dengan suara yang lembut,
karena Allah itu maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Kita tidak perlu
berdo’a dengan berteriak. Rasulullah saw. pernah menegur sejumlah
shahabat yang berdo’a dengan berteriak-teriak, Sabda Nabi saw.: “Hai
Manusia, sesungguhnya Dzat yang kamu seru itu tidak tuli dan tidak
jauh, sesungguhnya Tuhan yang kamu seru itu ada diantara kamu, bahkan
diantara leher kamu !” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
6. Ulangi Permintaan Sebanyak tiga kali
Saat berdo’a, Rasulullah saw., suka mengulanginya hingga tiga kali.
“Nabi saw., apabila berdo’a, beliau mengulanginya tiga kali, dan apabila meminta, juga mengulanginya tiga kali.” (H.R.Muslim).
7. Iringi do’a dengan ikhtiar (usaha)
Do'a dan Ikhtiar bagaikan dua sisi dari satu mata uang. Keduanya saling melengkapi,
tidak bisa dipisahkan. Kalau kita minta ilmu, barengi dengan belajar,
minta harta, dampingi dengan usaha, minta sukses dalam karier, iringi
dengan kerja keras, minta kesembuhan, ikuti dengan pengobatan, dan
lain-lain.
“…Bekerjalah (berusahalah) kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaan (ikhtiar)mu itu…” (QS. Attaubah 9:105)
Kesimpulannya,
setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan dikabulkan Allah swt. Adapun
bentuk pengabulannya, ada yang langsung, ada pula yang di tangguhkan
hingga beberapa bulan atau tahun, bahkan ada yang ditangguhkan sampai
hari akhirat, menjadi deposito pahala di akhirat nanti. Agar do’a
berpeluang dikabulkan, kita harus mengawalinya dengan Asmaul Husna,
mengucapkan Kalimah Tauhid, berprasangka baik pada Allah, optimis,
lakukan dengan rendah hati, ulangi beberapa kali, dan iringi dengan
usaha.
Semoga bermanfaat ^^
Sumber : alvinarea.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar